Colokan listrik adalah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan peralatan listrik ke sumber listrik. Ini adalah titik tempat arus listrik dari sumber daya dapat disalurkan ke perangkat yang membutuhkan daya.
Colokan listrik umumnya terdiri dari beberapa komponen. Di bagian depan colokan, terdapat beberapa lubang kecil yang sesuai dengan pin pada steker perangkat listrik. Lubang ini dirancang sedemikian rupa sehingga hanya steker yang sesuai dengan tipe colokan tertentu yang dapat masuk.
Di dalam colokan, terdapat kawat atau terminal yang terhubung ke sumber listrik. Terminal ini biasanya terdiri dari tiga bagian, yaitu fase, netral, dan grounding. Fase adalah kawat yang membawa arus listrik dari sumber daya, sedangkan netral adalah kawat yang membawa kembali arus listrik ke sumber daya setelah digunakan oleh perangkat listrik. Grounding adalah kawat yang berfungsi sebagai jalur darurat untuk mengalirkan arus jika terjadi korsleting atau hubungan pendek.
Colokan listrik juga dapat dilengkapi dengan fitur keselamatan, seperti mekanisme kunci atau penutup yang dapat mencegah kontak langsung dengan kawat dan mencegah anak-anak atau hewan peliharaan dari risiko kejutan listrik.
Colokan listrik memiliki berbagai jenis dan tipe di seluruh dunia. Beberapa contoh termasuk colokan tiga pin dengan tipe A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, dan N. Setiap tipe colokan memiliki konfigurasi pin yang berbeda dan digunakan di negara atau wilayah tertentu.
Penting untuk selalu memeriksa kompatibilitas colokan dan steker sebelum menghubungkan perangkat listrik. Jika Anda tidak yakin, sebaiknya berkonsultasi dengan ahli listrik atau menggunakan adaptor yang sesuai untuk menghindari risiko keamanan atau kerusakan perangkat.